11 Mei 2013

On 21.22 by Kazoku Juuichi Kurabu in    1 comment


Hai, minna.. O genki desu ka?     

        Hajimemashite, ini postingan saya yang pertama, dan saya akan membagikan sedikit pengetahuan tentang hal yang saya sukai.. yaitu, anjing! (sorry, ga ada maksud)

        Eh? Ada yang tidak suka anjing? Yah, meskipun tidak suka bukan berarti kita menutupi atau menolak pengetahuan tentangnya kan.. Lagipula, jenis anjing yang akan dibahas disini pasti disukai semua orang apalagi yang menyukai Negara Jepang. Ya, anjing ini memang asli dari Jepang, yaitu anjing Akita. Coba lihat profilnya di bawah ini..
Mama Akita

Baby Akita




Negara asal  : Jepang
Jumlah anak : 3-12 ekor, rata-rata 7-8 ekor

Masa hidup   : 11-15 tahun



          Tuuh, lucu kan.. Anjing Akita atau biasa disebut Akita Inu ini termasuk anjing pemburu yang memiliki kemampuan berburu yang handal. Anjing ini berukuran besar, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik, dan bertubuh kekar. Sifatnya tenang, setia, penurut, dan mudah diajar.

          Bulu bagian luar kasar dan lurus, sementara bulu lapisan dalam halus dan rapat. Bagian pundak dan belakang paha ditutupi bulu yang lebih panjang. Bulu ekor lebih panjang dari bulu badan. Warna bulunya cokelat agak kuning redup, sesame (cokelat agak kuning redup dengan ujung hitam), seperti loreng (brindle), dan putih. Kecuali anjing warna putih, semua warna harus memiliki urajiro (bulu bagian dalam berwarna putih di moncong, pipi, rahang bawah, leher, dada, badan dan ekor, serta bagian dalam paha).

          Terhadap anjing atau hewan lainnya, Akita Inu dapat berubah menjadi lebih agresif dan dapat menyerang mereka. Jika ada hewan peliharaan lainnya dirumah, seperti ikan besar, reptil, kucing atau anjing lainnya, maka pemilik harus lebih waspada.

          Nah, penekanan sifat pada Akita inu adalah SETIA. Ia mengabdi penuh pada majikan yang memeliharanya dengan baik. Akita Inu memiliki insting sebagai anjing penjaga dan selalu mencoba untuk melindungi keluarganya dari ancaman ataupun orang asing.

          Salah satu pembuktian dari sifat Akita Inu yang setia adalah sebuah kisah nyata yang diangkat menjadi film terkenal. Ini dia..

Film "Hachiko: A Dog’s Story" bercerita tentang seekor anjing yang sangat setia pada tuannya, melebihi batas kesetiaan anjing pada rata-rata.

Cerita ini bermula ketika  Profesor Parker Wilson (Richard Gere) menemukan seekor anjing kecil di Stasiun Kereta Api Bedridge, Wonsocked, Amerika Serikat, tempat ia biasa pergi bekerja dan pulang dari kerja. Anjing berjenis akita itu kemudian diajaknya pulang ke rumah dan diberi nama Hachiko.

Parker dan istrinya Cate (Joan Allen) merawat anjing itu hingga Hachiko bertumbuh besar dan tiada tiada hari yang dilewatkan Parker tanpa bermain dengan Hachiko.

Suatu hari, ketika Hachiko sudah beranjak dewasa, tanpa disangka ia mengikuti Parker ke stasiun saat Parker berangkat kerja. Parker terpaksa keluar dari kereta untuk memulangkan Hachico ke rumah. Namun, ternyata Hachico menjemputnya di stasiun pada pukul 17.00. Sejak saat itu Parker membiarkan Hachico mengantar-jemputnya di stasiun.

Para pemilik kios, pedagang, dan pejalan kaki tercengang-cengang dengan kelakuan Hachiko yang tidak seperti anjing pada umumnya. Semua orang orang di sekitar Stasiun Bedridge menyayangi Hachiko dan selalu menyapa anjing itu layaknya sebagai manusia.

Sampai pada satu hari, Hachiko tak menemukan kedatangan tuannya di stasiun pada pukul 17.00. Parker Wilson ternyata meninggal karena serangan jantung ketika ia tengah mengajar, sementara  Hachiko sepertinya tak pernah mengerti perihal meninggalnya Parker.

Setelah kematian Parker, Cate menjual rumahnya dan meninggalkan Bedridge. Sementara Hachiko dipelihara oleh anak perempuan Parker, Andy Wilson (Sarah Roemer). Berulang kali Hachiko kabur dari rumah Andy untuk pergi ke stasiun, berharap ia akan menemukan tuannya kembali.

Andy selalu menjemput Hachiko di stasiun hingga pada akhirnya Andy merelakan Hachiko pergi. Hachiko tinggal di stasiun dan pada pukul 17.00, ia akan duduk di bundaran di depan stasiun, menanti kedatangan tuannya.

Keunikan tingkah laku Hachiko itu menarik perhatian orang-orang di sekitar situ, bahkan tulisan mengenainya dimuat di koran-koran sehingga kisah anjing ini menjadi legenda. Sehingga orang-orang memberi makan Hachiko secara bergantian.

Kesetiaan Hachiko bertahan hingga tahun kesepuluh meninggalnya Parker. Sampai akhirnya pada musim dingin tahun ke sepuluh, Hachiko meninggal di bundaran stasiun pada tengah malam.

Di Jepang, tempat kejadian ini benar-benar terjadi, di buatlah patung anjing Akita untuk memperingati Haciko yang telah mati meninggalkan kenangan dan kisah yang berhasil mempesona banyak orang.








1 komentar: