10 Maret 2012
On 22.16 by Kazoku Juuichi Kurabu in Pengetahuan No comments
Kimono Vs Yukata
baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang). Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf “T”, mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.
Yukata (浴
衣, baju sesudah mandi) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain
katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin,
yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau
sesudah mandi malam berendam dengan air panas. Menurut urutan tingkat
formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita
pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta
kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon. Yukata dapat dipakai siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah.
Ada beberapa jenis kimono yang disesuaikan dengan fungsi dan tingkat formalitasnya :
Kurotomesode adalah
jenis kimono yang paling formal untuk wanita yang sudah menikah dan
berwarna hitam. Pakaian ini digunakan untuk menghadiri resepsi
pernikahan dan acara resmi lainnya. Ciri khas kurotomesode adalah
bermotif indah pada bagian bawah sekitar kaki depan dan belakang. Ada
lambang keluarga yang terletak pada tiga sisi yaitu punggung, dada
bagian atas kanan dan kiri, dan bagian belakang lengan.
Irotomesode adalah jenis
kimono yang dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah.
Pemilihan motif lambang dapat disesuaikan dengan jenis acaranya. Kimono
irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan
tamu untuk datang memakai kuritimesode, misalnya resepsi di istana
kaisar.
Furisode
adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah.
Bahannya berwarna cerah dengan motif yang mencolok diseluruh bagian
kain. Ciri furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan
menjuntai ke bawah. Pakaian ini digunakan saat menghadiri upacara
seijin shiki, resepsi pernikahan teman, upacara wisuda atau hatsumode.
Homongi
(secara harafiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk
wanita yang sudah menikah atau wanita dewasa yang belum menikah.
Homongi dikenakan wanita yang sudah menikah untuk menghadiri resepsi
pernikahan, pesta-pesta resmi, Tahun baru, atau upacara minum teh.
Iromuji
adalah kimono semiformal, tetapi bisa dijadikan kimono formal bila
iromuji memiliki lambang keluarga(kamon). Iromuji terbuat dari bahan
yang berwarna lembut seperti pink, biru muda, atau kuning dan warna
lembut lainnya. Iromuji dapat digunakan pada acara pernikahan jika
jumlah lambang keluarga ada lima. Tetapi jika hanya satu, pakaian ini
dapat digunakan saat acara minum teh.
Tsukesage
adalah kimono semiformal yang digunakan oleh wanita yang sudah/belum
menikah. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga dan
diperbolehkan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu
resmi atau perayaan tahun baru.
Komon
adalah kimono santai untuk wanita yang sudah/belum menikah. Ciri khas
kimono jenis ini adalah bermotif sederhana dan berukuran kecil-kecil
yang berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reuni, makan
malam, bertemu dengan teman atau menonton pertunjukan digedung.
Tsumugi
adalah kimono yang dipakai untuk bersantai dirumah dan dapat digunakan
untuk wanita yang sudah/belum menikah. Kimono jenis ini dapat
digunakan saat keluar rumah seperti berbelanja atau berjalan-jalan.
Bahan yang digunakan adalah katun ataupun sutra kelas rendah yang tebal
dan kasar.
Yukata adalah kimono yang dipakai saat musim panas. Bahannya terbuat dari kain katun yang tipis tanpa pelapis.
sumber : astojapan.blogspot.com
Moeru Hibiki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
時間
Popular Posts
-
Hiragana dan Katakana Dalam bahasa jepang kita mengenal empat macam huruf yaitu Hiragana, Katakana, kanji, dan romaji, sekar...
-
Hai Minna~ ketemu lagi kita setelah beberapa hari gak ngeposting... di postingan kali ini, mimin mau ngebahas tentang Eleven Japan Matsuri. ...
-
Yooo.. bertemu lagi kita dalam blog KAJUKU ini... gomen... sekarang jarang banget ngepost2 lagi... lagi pada sibuk ngurus sekolah dan eks...
-
Uissu~! Apa kabar minna-san! Setelah beberapa bulan tidak muncul dengan post baru saya kembali lagi dengan sebuah post tentang sebuah...
-
Di Jepang, Onigiri merupakan bekal makan siang sewaktu piknik atau dimakan di perjalanan. Nasi pada Obento (kotak makan siang...
0 comments:
Posting Komentar