10 Maret 2012
On 22.39 by Kazoku Juuichi Kurabu in Pengetahuan No comments
Hiragana dan Katakana
Dalam bahasa jepang kita mengenal empat macam huruf yaitu Hiragana, Katakana, kanji, dan romaji, sekarang kita akan belajar mengenai huruf-huruf yang di pakai dalam bahasa jepang (hiragana, katakana, dan kanji)
SEJARAH HURUF BAHASA JEPANG
Beragam pendapat mengenai asal mula bahasa jepang, sebagian besar berpendapat bahwa banasa jepang diturunkan dari bahasa-bahasa Asia Tenggara & Polinesia, sedangkan sistem penulisannya berasal dari
Cina, pada saat itu agama Budha sedang diperkenalkan dari Cina, dan sistem penulisan amat dibutuhkan untuk menyebarkan kebijaksanaan yang terkandung dalam sutra.
Korea dan Cina menggunakan bahasa jepang karena sejarah dimana kedua negara tersebut dahulu pernah dijajah oleh jepang, sedangkan banyaknya pengguna bahasa jepang di negara Brazil, dikarenakan banyaknya emigrasi penduduk jepang ke Brazil pada saat PD.II.
terbagi atas 3 aksara yaitu huruf Hiragana, Katakana dan Kanji. huruf Hiragana dan hurufKatakana menunjukkan bunyinya, dan umumnya satu kana mewakili sebuah mora(satuan bunyi bahasa jepang).
Katakana digunakan untuk menulis nama dan kata-kata asing Hiragana dipakai untuk menulis partikel bagian dalam kata kerja dan kata sifat yang dapat berubah. Kanji menunjukkan
artinya dan juga bunyinya. Pemerintah jepang membatasi penggunaan kanji
yang digunakan sehari-hari sebanyak 1945 huruf.
Satu kalimat bahasa jepang biasanya ditulis dengan ke 3 aksara tsb. Selain ketiga aksara tsb. kadang-kadang dipakai pula Romaji (huruf Latin), tapi pemakaiannya tidak umum, kecuali untuk papan reklame, penunjuk jalan yang diperuntukkan bagi orang asing.
Karena
memiliki 4 aksara yang berbeda, maka sebuah kata dapat dituliskan dalam
jenis hurus yang berbeda pula. Latar belakang sejarah bangsa jepang
dalam hubungannya bahasa China di abad 6 s/d 9, kemudian dengan bahasa
Portugis di abad 16 dan dengan bahasa Inggris setelah Perang Dunia ke
II, menyebabkan banyak bahasa jepang yang sebetulnya merupakan bahasa serapan. bahasa serapan itu kemudian dituliskan ke dalam katakana, contohnya : Maikaa : my car (mobil saya) Taimingu : timing (waktu) Konpyutaa : computer (computer) Supiido : speed (kecepatan) Rasshu awaa : rush hour (jam sibuk).
Sebaliknya banyak pula ungkapan dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa jepang,
al : tsunami, futon, sushi, judo, karate, karaoke, honcho. Belajar
bahasa jepang bukanlah perkara mudah, seorang ahli bahasa memerlukan
waktu 12 tahun untuk belajar 2.000 jenis huruf kanji yang paling
mendasar, bahkan seorang misionaris Portugis yang tinggal di jepang pada
abad 16, sempat berujar bahwa “bahasa jepang adalah bahasa yang diciptakan oleh setan”
Shodou (cara menulis) adalah nama lain kaligrafi bahasa jepang,
berawal dari teknik penulisan Cina yang berusia hampir 4500 tahun
silam. Umumnya huruf kanji yang sering ditulis menjadi kaligrafi, karena
memiliki cara penulisan huruf yang khusus. Teknik menulis kaligrafi ini
terbagi atas 3 macam gaya, yaitu :
Kaisho (menulis dengan tepat)
Ini adalah gaya yang paling mendasar dalam penulisan huruf kanji,
sering dipergunakan di majalah atau koran. Bentuk huruf yang dihasilkan
tidak jauh berbeda dan bentuk asli huruf kanji. Gyousho (perjalanan menulis)
Lebih merupakan gaya menulis miringhuruf jepang, biasanya warga jepang yang lebih berpendidikan sering menulis dengan cara ini.
Shousho (menulis rumput)
Hampir sama dengan menulis miring huruf jepang, tapi huruf lebih
menjadi satu kesatuan, hanya ahli kanji yang bisa membacanya. Jenis gaya
ini hanya dipergunakan untuk suatu kesenian saja. Hingga sekarang tulisan kaligrafi yang dituangkan di atas kain / kakemono cukup populer di jepang ataupun dibelahan dunia lainnya.
HIRAGANA
Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa jepang dan
mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai
onna de (女手) atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum
wanita.Hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi. dan
merupakan bentuk tulisan yang dipakai sehari-hari dalam
bahasa jepang yang digunakan secara bersamaan dengan huruf kanji
hira berarti = yang umum dipakai
hiragana dahulu dipakai oleh wanita,
sedang pria memakai karakter china yang tak sederhana
(unsimplified chinese), sehingga hiragana dulu disebut sebagai=
onnade(tangan wanita)
Kegunaan Hiragana
* menulis akhiran kata (okurigana, 送り仮名). Contoh: okuru (mengirim) ditulis: 送る. Yang bercetak tebal itulah okurigana.
* menulis kata keterangan (adverb), beberapa kata benda (noun) dan kata sifat (adjektif).
* perkataan-perkataan di mana Kanjinya tidak diketahui atau sudah lama tidak digunakan.
* menulis bahan bacaan anak-anak seperti buku teks, animasi dan komik (manga).
* menulis furigana, dikenal juga dengan rubi, yaitu teks kecil di atas kanji, yang menandakan bagaimana suatu kata dibaca. Misalnya:
bahasa jepang yang digunakan secara bersamaan dengan huruf kanji
hira berarti = yang umum dipakai
hiragana dahulu dipakai oleh wanita,
sedang pria memakai karakter china yang tak sederhana
(unsimplified chinese), sehingga hiragana dulu disebut sebagai=
onnade(tangan wanita)
Kegunaan Hiragana
* menulis akhiran kata (okurigana, 送り仮名). Contoh: okuru (mengirim) ditulis: 送る. Yang bercetak tebal itulah okurigana.
* menulis kata keterangan (adverb), beberapa kata benda (noun) dan kata sifat (adjektif).
* perkataan-perkataan di mana Kanjinya tidak diketahui atau sudah lama tidak digunakan.
* menulis bahan bacaan anak-anak seperti buku teks, animasi dan komik (manga).
* menulis furigana, dikenal juga dengan rubi, yaitu teks kecil di atas kanji, yang menandakan bagaimana suatu kata dibaca. Misalnya:
べんきょう(belajar)
HURUF-HURUF HIRAGANA
あ=a い=i う=u え=e お=oか=ka き=ki く=ku け=ke こ=ko
さ=sa し=si す=su せ=se そ=so
た=ta ち=ti つ=tu て=te と=to
な=na に=ni ぬ=nu ね=ne の=no
は=ha ひ=hi ふ=hu/fu へ=he ほ=ho
ま=ma み=mi む=mu め=me も=mo
や=ya ゆ=yu よ=yo
ら=ra り=ri る=ru れ=re ろ=ro
わ=wa ん=n
が=ga ぎ=gi ぐ=gu げ=ge ご=go
ざ=za じ=ji/zi ず=zu ぜ=ze ぞ=zo
だ=da じ=ji ず=zu で=de ど=do
ば=ba び=bi ぶ=bu べ=be ぼ=bo
ぱ=pa ぴ=pi ぷ=pu ぺ=pe ぽ=po
KATAKANA
Katakana adalah salah satu daripada tiga cara penulisan bahasa jepang. Katakana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa jepang (外来語/gairaigo)selain itu juga digunakan untuk menuliskan onomatope dan kata - kata asli bahasa jepang, hal ini hanya bersifat penegasan saja. HURUF-HURUF KATAKANA
カ - Ka キ - ki ク - ku ケ - ke コ -ko
サ - sa シ - shi ス - su セ - se ソ -so
タ - ta チ - chi ツ - tsu テ - te ト - to
ナ - na ニ - ni ヌ - nu ネ - ne ノ-no
ハ - ha ヒ - hi フ - hu ヘ - he ホ - ho
マ - ma ミ - mi ム - mu メ - me モ -mo
ヤ - ya ユ - yu ヨ - yo
ラ - ra リ - ri ル - ru レ - re ロ - ro
ワ - wa ン - n
KANJI
Kanji
adalah salah satu dari empat set aksara yang digunakan dalam tulisan
modern jepang selain kana (katakana, hiragana) dan romaji.
Kanji dulunya juga disebut mana (真名) atau shinji (真字) untuk membedakannya dari kana. Aksara kanji dipakai untuk melambangkan konsep atau ide (kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan). Sementara itu, hiragana (zaman dulu katakana) umumnya dipakai sebagai okurigana untuk menuliskan infleksi kata kerja dan kata-kata yang akar katanya ditulis dengan kanji, atau kata-kata asli bahasa jepang. Selain itu, hiragana dipakai menulis kata-kata yang sulit ditulis dan diingat bila ditulis dalam aksara kanji. Kecuali kata pungut, aksara kanji dipakai untuk menulis hampir semua kosakata yang berasal dari bahasa Tionghoa maupun bahasa jepang.
Kanji dulunya juga disebut mana (真名) atau shinji (真字) untuk membedakannya dari kana. Aksara kanji dipakai untuk melambangkan konsep atau ide (kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan). Sementara itu, hiragana (zaman dulu katakana) umumnya dipakai sebagai okurigana untuk menuliskan infleksi kata kerja dan kata-kata yang akar katanya ditulis dengan kanji, atau kata-kata asli bahasa jepang. Selain itu, hiragana dipakai menulis kata-kata yang sulit ditulis dan diingat bila ditulis dalam aksara kanji. Kecuali kata pungut, aksara kanji dipakai untuk menulis hampir semua kosakata yang berasal dari bahasa Tionghoa maupun bahasa jepang.
Sejarah
Huruf
kanji 漢字 di buat di China lebih dari 3000 tahun yang lalu. Mula-mula
dari bentuk suatu benda kemudian dipresentasikan ke dalam bentuk tulisan
sehingga bisa di baca. Seperti beberapa contoh karakter huruf Kanji
yang ada di bawa ini, huruf berangsur-angsur berubah ke bentuk yang
lebih sederhana dan mudah di tulis. Sehingga menjadi huruf Kanji yang
kita gunakan sampai sekarang.
Kanji memiliki tiga bagian yang paling mendasar: Bentuk, Pengucapan dan Arti. Setiap karakter Kanji ada yang mempunyai bentuk yang sangat sederhana seperti pada karakter Kanji Ichi ( 一 ) yang terdiri atas satu goresan dan ada juga yang mempunyai bentuk yang sangat kompleks hingga memiliki dua puluh sampai tiga puluh goresan seperti pada karakter Kanji Kōnotori ( 鸛 ) yang terdiri atas dua puluh delapan goresan. Hampir setiap karakter Kanji memiliki dua pengucapan, yaitu pengucapan China yang biasa di sebut On Yomi (音読み) dan pengucapan Jepang yang biasa di sebut Kun Yomi (訓読み), dan tiap-tiap bacaan memungkinkan memiliki banyak makna. Dalam pengucapan On untuk mengetahui maknanya sangatlah sulit, sedangkan pengucapan Kun untuk mengetahui maknanya sangatlah mudah.
Secara
resmi, aksara Tionghoa pertama kali dikenal di Jepang lewat
barang-barang yang diimpor dari Tiongkok melalui Semenanjung Korea mulai
abad ke-5 Masehi. Sejak itu pula, aksara Tionghoa banyak dipakai untuk
menulis di Jepang, termasuk untuk prasasti dari batu dan barang-barang
lain.
Sebelumnya
di awal abad ke-3 Masehi, dua orang bernama Achiki dan Wani datang dari
Baekje di masa pemerintahan Kaisar Ōjin. Keduanya konon menjadi
pengajar aksara Tionghoa bagi putra kaisar.Wani membawa buku Analek karya Kong Hu Chu dan buku pelajaran menulis aksara Tionghoa untuk anak-anak dengan judul Seribu Karakter Klasik.Walaupun
demikian, orang Jepang mungkin sudah mengenal aksara Tionghoa sejak
abad ke-1 Masehi. Di Kyushu ditemukan stempel emas asal tahun 57 Masehi
yang diterima sebagai hadiah dari Tiongkok untuk raja negeri Wa
(Jepang).
Dokumen
tertua yang ditulis di Jepang menurut perkiraan ditulis keturunan
imigran dari Tiongkok. Istana mempekerjakan keturunan imigran dari
Tiongkok bekerja di istana sebagai juru tulis. Mereka menuliskan bahasa
Jepang kuno yang disebut yamato kotoba dalam aksara Tionghoa. Selain itu, mereka juga menuliskan berbagai peristiwa dan kejadian penting.
Sebelum
aksara kanji dikenal orang Jepang, bahasa Jepang berkembang tanpa
bentuk tertulis. Pada awalnya, dokumen bahasa Jepang ditulis dalam
bahasa Tionghoa, dan dilafalkan menurut cara membaca bahasa Tionghoa.
Sistem kanbun (漢文)
merupakan cara penulisan bahasa Jepang menurut bahasa Tionghoa yang
dilengkapi tanda diakritik. Sewaktu dibaca, tanda diakritik membantu
penutur bahasa Jepang mengubah susunan kata-kata, menambah partikel, dan
infleksi sesuai aturan tata bahasa Jepang.
Selanjutnya berkembang sistem penulisan man’yōgana yang memakai aksara Tionghoa untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. Sistem ini dipakai dalam antologi puisi klasik Man’yōshū.
Sewaktu menulis man’yōgana, aksara Tionghoa ditulis dalam bentuk kursif
agar menghemat waktu. Hasilnya adalah hiragana yang merupakan bentuk
sederhana dari man’yōgana. Hiragana menjadi sistem penulisan yang mudah
dikuasai wanita. Kesusastraan zaman Heian diwarnai karya-karya besar
sastrawan wanita yang menulis dalam hiragana. Sementara itu, katakana
diciptakan oleh biksu yang hanya mengambil sebagian kecil coretan dari
sebagian karakter kanji yang dipakai dalam man’yōgana.
Cara pengucapan
Satu
aksara kanji bisa memiliki cara membaca yang berbeda-beda. Selain itu
tidak jarang, satu bunyi bisa dilambangkan oleh aksara kanji yang
berbeda-beda. Aksara kanji memiliki dua cara pengucapan, ucapan Tionghoa
(on’yomi) dan ucapan Jepang (kun’yomi).
Ucapan Tionghoa (on’yomi)
On’yomi (音読み)
atau ucapan Cina adalah cara membaca aksara kanji mengikuti cara
membaca orang Cina sewaktu karakter tersebut diperkenalkan di Jepang.
Pengucapan karakter kanji menurut bunyi bahasa Tionghoa bergantung
kepada zaman ketika karakter tersebut diperkenalkan di Jepang.
Akibatnya, sebagian besar karakter kanji memiliki lebih dari satu on’yomi. Kanji juga dikenal orang Jepang secara bertahap dan tidak langsung dilakukan pembakuan.
On’yomi dibagi menjadi 4 jenis:
- Go-on (呉音, “ucapan Wu”) adalah cara pengucapan dari daerah Wu di bagian selatan zaman Enam Dinasti Tiongkok. Walaupun tidak pernah ditemukan bukti-bukti, ucapan Wu diperkirakan dibawa masuk ke Jepang melalui Semenanjung Korea dari abad ke-5 hingga abad ke-6. Ucapan Wu diperkirakan berasal dari cara membaca literatur agama Buddha yang diwariskan secara turun temurun sebelum diketahui cara membaca Kan-on (ucapan Han). Semuanya cara pengucapan sebelum Kan-on digolongkan sebagai Go-on walaupun mungkin saja berbeda zaman dan asal-usulnya bukan dari daerah Wu.
- Kan-on (漢音, “ucapan Han”) adalah cara pengucapan seperti dipelajari dari zaman Nara hingga zaman Heian oleh utusan Jepang ke Dinasti Tang dan biksu yang belajar ke Tiongkok. Secara khusus, cara pengucapan yang ditiru adalah cara pengucapan orang Chang’an.
- Tō-on (唐音, “ucapan Tang”) adalah cara pengucapan karakter seperti dipelajari oleh biksu Zen antara zaman Kamakura dan zaman Muromachi yang belajar ke Dinasti Song, dan perdagangan dengan Tiongkok.
- Kan’yō-on (慣用音, “ucapan populer”) adalah cara pengucapan on’yomi yang salah (tidak ada dalam bahasa Tionghoa), tapi telah diterima sebagai kelaziman.
Kanji | Arti | Go-on | Kan-on | Tō-on | Kan’yō-on |
---|---|---|---|---|---|
明 | terang | myō (明星 myōjō) | mei (明暗 meian) | (min)* (明国 minkoku) | — |
行 | pergi | gyō (行列 gyōretsu) | kō (行動 kōdō) | (an)* (行灯 andon) | — |
京 | ibu kota | kyō (京都 Kyōto) | kei (京阪 Keihan) | kin (南京 Nankin) | — |
青 | biru, hijau | shō (緑青 rokushō) | sei (青春 seishun) | chin (青島 Chintao) | - |
清 | murni | shō (清浄 shōjō) | sei (清潔 seiketsu) | (shin)* (清国 Shinkoku) | — |
輸 | mengirim | (shu)* | (shu)* | — | yu (運輸 un-yu) |
眠 | tidur | (men)* | (ben)* | — | min (睡眠 suimin) |
Ucapan Jepang (kun’yomi)
Kun’yomi (訓読み) atau ucapan Jepang
adalah cara pengucapan kata asli bahasa Jepang untuk karakter kanji
yang artinya sama atau paling mendekati. Kanji tidak diucapkan menurut
pengucapan orang Cina, melainkan menurut pengucapan orang Jepang. Bila
karakter kanji dipakai untuk menuliskan kata asli bahasa Jepang,
okurigana sering perlu ditulis mengikuti karakter tersebut.
Seperti halnya, on’yomi sebuah karakter kadang-kadang memiliki beberapa kun’yomi
yang bisa dibedakan berdasarkan konteks dan okurigana yang
mengikutinya. Beberapa karakter yang berbeda-beda sering juga memiliki
kun’yomi yang sama, namun artinya berbeda-beda. Selain itu, tidak semua
karakter memiliki kun’yomi.
Kata “kun” dalam kun’yomi berasal kata “kunko” (訓詁 ?)
(pinyin: xungu) yang berarti penafsiran kata demi kata dari bahasa kuno
atau dialek dengan bahasa modern. Aksara Tionghoa adalah aksara asing
bagi orang Jepang, sehingga kunko berarti penerjemahan aksara
Tionghoa ke dalam bahasa Jepang. Arti kanji dalam bahasa Tionghoa
dicarikan padanannya dengan kosakata asli bahasa Jepang.
Sebagai
aksara asing, aksara Tionghoa tidak dapat diterjemahkan semuanya ke
dalam bahasa Jepang. Akibatnya, sebuah karakter kanji mulanya dipakai
untuk melambangkan beberapa kun’yomi. Pada masa itu, orang Jepang mulai sering membaca tulisan bahasa Tionghoa (kanbun)
dengan cara membaca bahasa Jepang. Sebagai usaha membakukan cara
membaca kanji, satu karakter ditetapkan hanya memiliki satu cara
pengucapan Jepang (kun’yomi). Pembakuan ini merupakan dasar bagi tulisan campuran Jepang dan Tionghoa (wa-kan konkōbun) yang merupakan cikal bakal bahasa Jepang modern.
Cara penggunaan On yomi dan Kun yomi :
a. On yomi
Pembacaan dalam On yomi biasanya dibaca bila 2 atau lebih kanji yang digabungkan
Contoh :
大学 dibaca : Daigaku (だいがく) yang artinya Perguruan Tinggi/Universitas.
Info masing-masing Kanji :
大
On yomi = dai (だい)
Kun yomi = oo-kii (おおーきい)
Arti : Besar
学
On yomi = gaku (がく)
Kun yomi = mana-bu (まな-ぶ)
Arti : Belajar
b. Kun yomi
Pembacaan Kun yomi biasanya dibaca saat kanji
tersebut berdiri sendiri ataupun biasanya ditambah dengan huruf
hiragana.
Contoh :
大きい dibaca : Ookii (おおきい) yang artinya besar.
a. On yomi
Pembacaan dalam On yomi biasanya dibaca bila 2 atau lebih kanji yang digabungkan
Contoh :
大学 dibaca : Daigaku (だいがく) yang artinya Perguruan Tinggi/Universitas.
Info masing-masing Kanji :
大
On yomi = dai (だい)
Kun yomi = oo-kii (おおーきい)
Arti : Besar
学
On yomi = gaku (がく)
Kun yomi = mana-bu (まな-ぶ)
Arti : Belajar
b. Kun yomi
Pembacaan Kun yomi biasanya dibaca saat kanji
tersebut berdiri sendiri ataupun biasanya ditambah dengan huruf
hiragana.
Contoh :
大きい dibaca : Ookii (おおきい) yang artinya besar.
Tips untuk menghafal kanji :
Belajarlah huruf huruf kanji dasar dari yang paling
sedikit coretannya dan menuliskannya berkali kali kalau perlu sehari
100 kali menulis 3-5 huruf kanji agar tangan dan mata terbiasa dengan
hurup kanji tersebut, bila dipikir sehari kita berlatih 3-5 huruf kanji
dalam satu tahun logikanya kita akan menguasai lebih dari 1000 karaktek
kanji, masalahnya kalau hanya belajar huruf kanji saja tanpa belajar
tatabahasa dan percakapan bahasa jepang, kemampuan berbahasa kita akan
pincang dan tidak berkembang jadi sebaiknya berbarengan antara huruf,
tatabahasa, dan percakapan sehingga kemampuan berbahasanya seimbang.
Belajar bahasa jepang sambil menuliskannya dalam
huruf Jepangnya dan jangan sekali kali menuliskannya dengan huruf
romawi karena akan mengurangi kemampuan kita mengingat dan menulis
kanji yang dipelajari.
Kokkun
Kokkun (国訓)
adalah karakter kanji yang mendapat arti baru yang sama sekali berbeda
dari arti semula karakter tersebut dalam bahasa Tionghoa, misalnya:
- 沖 chū, okitsu, oki (jauh di laut, lepas pantai; pinyin: chōng, membilas; chòng, kuat)
- 椿 tsubaki (Kamelia; pinyin: chūn, Ailanthus)
Jūbakoyomi dan yutōyomi
Gabungan dua karakter sering tidak mengikuti cara membaca on’yomi dan kun’yomi melainkan campuran keduanya yang disebut jūbakoyomi (重箱読み). Karakter pertama dibaca menurut on’yomi dan karakter kedua menurut kun’yomi, misalnya
- 重箱 (jūbako)
- 音読み (on’yomi)
- 台所 (daidokoro)
- 役場 (yakuba)
- 試合 (shiai)
- 団子 (dango).
Sebaliknya dalam yutōyomi (湯桶読み), karakter pertama dibaca menurut kun’yomi dan karakter kedua menurut on’yomi, misalnya:
- 湯桶 (yutō)
- 合図 (aizu)
- 雨具 (amagu)
- 手帳 (techō)
- 鶏肉 (toriniku).
Karakter buatan Jepang
Kokuji (国字 aksara nasional) atau wasei kanji (和製漢字kanji buatan Jepang) adalah karakter kanji yang asli dibuat di Jepang dan tidak berasal dari Tiongkok. Kokuji sering hanya memiliki cara pembacaan kun’yomi dan tidak memiliki on’yomi, misalnya:
- 峠 (tōge): lintasan pegunungan
- 榊 (sakaki): pohon sakaki (Cleyera japonica)
- 畑 (hatake, hata): ladang, perkebunan
- 辻 (tsuji): sudut jalan, perempatan jalan
- 腺 (sen): kelenjar
- 働 (hatara(ku); on’yomi: dō) : bekerja.
Beberapa kokuji dipungut oleh bahasa Tionghoa, misalnya: 腺 (xiàn).
Daftar kanji
Pemerintah Jepang mengeluarkan daftar aksara kanji yang disebut Tōyō kanji (当用漢字表, karakter masa kini) pada 16 November 1946 yang seluruhnya berjumlah 1.850 karakter. Daftar ini memuat aksara kanji yang telah disederhanakan atau shinjitai (新字体, karakter bentuk baru). Sebaliknya, aksara kanji yang belum disederhanakan disebut kyūjitai (旧字体).
Daftar Tōyō kanji digantikan dengan daftar Jōyō kanji (常用漢字)
berisi 1.945 karakter yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Jepang
pada 10 Oktober 1981. Hingga sebelum akhir Perang Dunia II, Kementerian
Pendidikan sudah 4 kali mengeluarkan daftar Jōyō kanji (1923, 1931,
1942, dan 1945).
Kementerian Pendidikan juga memiliki daftar kyōiku kanji (教育漢字, kanji pendidikan)
yang diambil dari daftar Jōyō kanji. Daftar ini berisi 1.006 karakter
untuk dipelajari anak sekolah dasar di Jepang. Selain itu, pemerintah
Jepang mengeluarkan daftar jinmeiyō kanji (人名用漢字, kanji nama orang)
yang dipakai untuk menulis nama orang. Hingga 27 September 2004, daftar
jinmeiyō kanji berisi 2.928 karakter (daftar Jōyō kanji ditambah 983
kanji nama orang).
kanji dengan
segala kompleksitas yang dimilikinya ternyata memiliki aturan yang
ketat dalam penulisannya. Aturan itu sebagaimana yang ada juga dalam
penulisan huruf Hiragana dan Katakana disebut sebagai stroke order atau
urutan goresan. Jangan pernah mencoba menulis huruf kanji tanpa aturan
tersebut karena akan berakibat tulisan kanji kita tidak tepat. Saya
pernah mencoba menulis kanji dengan urutan yang kurang tepat langsung
diprotes oleh teman Jepang saya Arai san, padahal menurut saya kanji
tersebut sudah mirip sekali aslinya he he. Belakangan saya ketahui
bahwa teknik penulisan tersebut di samping bermanfaat untuk keindahan
tulisan, juga sangat berguna untuk menyederhanakan metode menghafal
kanji, yang tentu saja menghemat memori di otak kita. Metode termudah
dalam menghafal huruf kanji
selain berimajinasi saat membaca tulisan kanji adalah dengan cara
menuliskannya. emakin sering kita menuliskan huruf kanji semakin mudah
untuk menghafalnya. Oleh karena itu perbanyaklah menulis huruf kanji,
tentu saja dengan memperhatikan aturan penulisan sebagaimana berikut:
Aturan
tersebut adalah aturan umum, setiap karakter kanji ditulis dari sisi
kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. Sebagai contoh yang paling mudah
adalah pada penulis kanji “ichi – satu” yang dituliskan dalam bentuk
garis horisontal satu goresan : 一. untuk menuliskan huruf kanji tersebut goresan dilakukan dari kiri ke kanan.
karakter kanji
untuk “ni – dua” mempunyai dua goresan: 二. Dalam hal ini, kedua goresan
tersebut juga ditulis dari kiri ke kanan, bedanya goresan yang atas
ditulis pertama baru kemudian disusul goresan di bawahnya. huruf kanji untuk
“san – tiga” mempunyai tiga goresan : 三. Setiap goresan dituliskan dari
kiri ke kanan, dimulai dari goresan teratas dilanjutkan dengan secara
berurutan goresan di bawahnya sampai goresan ke-tiga selesai ditulis.
Aturan ini juga berlaku untuk karakter kanji yang lebih kompleks. Sebagai contoh, kanji
校 dalam penulisannya dapat dibagi menjadi dua. kanji di bagian kiri (木)
dituliskan terlebih dahulu sebelum kanji di bagian kanan (交) ditulis.
Ada beberapa pengecualian untuk aturan ini, terutama terjadi untuk jenis
kanji berikut 誕 dan 健 . Dalam hal ini, bagian kiri ditulis terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan bagian kanji kanan, dan diakhiri dengan goresan lower enclosure (goresan melintang sisi bawah kanji).
Satu lagi pengecualian adalah, pada kanji berikut 品 dan 襲, bagian yang atas ditulis terlebih dahulu baru kemudian disusul bagian bawahnya.
Jika
anda menemukan kanji menyilang, goresan horizontal ditulis terlebih
dahulu kemudian baru diikuti goresan vertikal. Karakter “ju – sepuluh”
十, mempunyai dua goresan menyilang, goresan horizontal ditulis terlebih
dahulu baru kemudian diikuti goresan vertikal, urutan penulisannya: → 十.
Pengecualian untuk penulisan kanji “ta-sawah” 田, goresan vertikal dituliskan terlebih dahulu baru kemudian diikuti goresan horisontal.
goresan
vertikal yang memotong karakter lain dituliskan setelah seluruh bagian
goresan horisontal selesai dituliskan sebagaimana dalam kanji 車 dan 中.
goresan horisontal yang memotong karakter lain juga dituliskan terakhir, sebagaimana dalam kanji 母 dan 海.
diagonal kanan atas-ke kiri bawah (ノ) dituliskan terlebih dahulu sebelum diagonal kiri atas -ke – kanan bawah (乀): 文.
sebagai
catatan: aturan ini untuk diagonal simetris, untuk diagonal asimetris
sebagaimana pada 戈, bagian diagonal kiri atas ke kanan bawah di tulis
terlebih dahulu, sebagaimana aturan nomor 1.
Goresan
vertikal tengah ditulis terlebih dahulu sebelum sisi sisi kanan kirinya
ditulis, kemudian dilanjutkan dengan menulis goresan sayap sisi kiri
dan dilanjutkan dengan bagian sayap sisi kanan. sebagaimana dalam
penulisan kanji : 小 and 水.
Goresan
yang berada di sisi luar dituliskan terlebih dahulu sebelum sisi
dalamnya ditulis, kemudian diakhiri dengan goresan sisi bawah: 日 dan 口.
Aturan ini juga berlaku untuk karakter kanji yang tidak memiliki bottom stroke (goresan sisi bawah) sebagaimana pada kanji 同 dan 月.
Goresan vertikal sisi kiri dituliskan sebelum sisi kanan dituliskan. Sebagai contoh pada kanji:
日 dan 口 goresan sisi vertikal kiri (|) ditulis terlebih dahulu,
kemudian diikuti dengan (┐) (yang ditulis dalam satu goresan).
Goresan penutup sebagaimana dalam kanji : 道, 週, 画, dituliskan terakhir.
Goresan kecil yang biasa terdapat dalam kanji : 玉, 求, 朮.dituliskan terakhir setelah semua goresan sudah selesai ditulis.
Aturan-aturan
penulisan tersebut tentu saja sangat sulit untuk dihafal jika anda
tidak pernah mencoba menuliskan huruf kanji. Jadi mulailah mencoba
menghafal aturan tersebut dengan menuliskan kanji yang anda temui dengan
mengikuti aturan penulisan tersebut di atas, sampai anda benar-benar
familiar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
時間
Popular Posts
-
Hiragana dan Katakana Dalam bahasa jepang kita mengenal empat macam huruf yaitu Hiragana, Katakana, kanji, dan romaji, sekar...
-
Hai Minna~ ketemu lagi kita setelah beberapa hari gak ngeposting... di postingan kali ini, mimin mau ngebahas tentang Eleven Japan Matsuri. ...
-
Yooo.. bertemu lagi kita dalam blog KAJUKU ini... gomen... sekarang jarang banget ngepost2 lagi... lagi pada sibuk ngurus sekolah dan eks...
-
Uissu~! Apa kabar minna-san! Setelah beberapa bulan tidak muncul dengan post baru saya kembali lagi dengan sebuah post tentang sebuah...
-
Di Jepang, Onigiri merupakan bekal makan siang sewaktu piknik atau dimakan di perjalanan. Nasi pada Obento (kotak makan siang...
0 comments:
Posting Komentar